ANALISIS HERMENEUTIKA WANITAPRIA DALAM PENTAFSIRAN SURAT AL FATIHAH

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

F Rahman

Abstract

Al-Quran yang diterbitkan oleh Umat Islam sebagai Kitab Suci sekaligus manifestasi perkataan Allah
(Kalamullah) memiliki makna yang dimilikinya 'dimonopoli' oleh kalangan ulama. Otoritas penafsiran
Kalamullah ini pun pada akhirnya ikut Dianggap’ tertutup hanya untuk segolongan tertentu. Hal
inilah kemudian, menurut penulis, menjadi faktor utama penyebab stagnansi khazanah penafsiran Al￾Quran pada era modern ini. Dalam konteks ini, teori 'explorasi psikologis' adalah Schleiermacher
(1998), teori 'distanciation and appropriation' yang diusung Ricoeur (1976), dan teori 'Pemaknaan
Kitab Suci kaum marginal' milik Simopulos (2007), menjadi sangat relevan untuk dibuka dalam usaha
Membuka jalur baru penafsiran Kitab Suci. Berangkat dari tiga teori hermeneutika di atas, dalam
makalah ini penulis akan mengungkapkan penafsiran surat Al Fatihah salah satu kaum marginal di
Indonesia, wanitapria (akr. banci). Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa wanitapria
menggunakan cara hermeneutis mereka untuk memecahkan kitab dan hasil tidak hanya berarti
kontekstual dan refleksi keagamaan penuh.
Kata kunci: makna, hermeneutika, penafsiran, wanitapria

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rahman, F. “ANALISIS HERMENEUTIKA WANITAPRIA DALAM PENTAFSIRAN SURAT AL FATIHAH”. SAMAWAT: Journal Of Hadith and Qur’anic Studies 3, no. 2 (November 29, 2020). Accessed November 14, 2025. https://ejournal.badrussholeh.ac.id/index.php/samawat/article/view/185.

References

  1. Azra, Azyumardi. “Islam dan Transformasi Budaya Abad Ke-21,†in Azyumardi
  2. Azra, Konteks Berteologi di Indonesia: Pengalaman Islam. Jakarta: Penerbit
  3. Baljon, Modern Muslim Koran Interpretation. Leiden: Brill, 1968.
  4. Boellstorff, Tom. “Playing Back the Nation: Waria, Indonesian Transvestites,â€
  5. Cambridge: Cambridge University Press, 1998.
  6. Clark, Henry. “The Dilemma of the Protestant Progressive,†An Interdisciplinary
  7. Communities (Atlanta: Society of Biblical Literature, 2007)
  8. Cultural Anthropology, May 2004.
  9. Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2012.
  10. Federspiel. Popular Indonesian Literature of the Qur‟an translated by Tajul Arifin
  11. Gadamer, Hans-Georg. Truth and Method. New York: Continuum, 1975.
  12. Gracia,JorgeJ.E.ATheoryofTextuality:The Logic and Epistemology. Albany:State
  13. Gusmian. Islah. Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi.
  14. Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Historis-Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka
  15. Hidayat, Muslim. “Waria di Hadapan Tuhan: Eksplorasi Kehidupan Religius
  16. Hirsch, E.D. Validity in Interpretation. New Haven: Yale University Press, 1967.
  17. Jakarta: Penerbit TERAJU, 2003.
  18. Jansen, J.J.G, The Interpretation of the Koran in Modern Egypt, transl. Hairussalim,
  19. Journal, Vol. 52, No. 1 (Spring 1969), pp. 1-14
  20. Koeswinarno. “Kehidupan Beragam Waria Muslim di Yogyakarta,†dissertation
  21. London: The University of Chicago Press, 1982.
  22. Men‟s Studies 4, 2 (Nov 30, 1995): 93.
  23. Munawwar, Said Agil Husin and Abdul Mustaqim. Asbabul Wurud: Studi Kritis
  24. Paramadina, 1999.
  25. Pelajar, 2001.
  26. Rahman, Fazlur. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition.
  27. Reading Other-Wise Socially Engaged Biblical Scholars Reading with Their Local
  28. Ricoeur, Paul. Hermeneutics and the Human Sciences. Cambridge: Cambridge
  29. Ricoeur, Paul. Interpretation Theory: Discourse and The Surplus of Meaning (Texas:
  30. Schleirmacher, Friedrich. Hermeneutics and Criticism and Other Writings.
  31. SERTATION.pdf
  32. Simopoulus, Nicole M. “Who Was Hagar? Mistress, Divorce, Exile or Exploited
  33. Social Sciences and Humanities., 2007.
  34. Stevenson, Michael R. “Searching for a Gay Identity in Indonesia,†Journal of
  35. Suazo, Ruby S. “Ricoeur‟s Hermeneutic as Appropriation: A Way of