Aá¹fal: Scientific Journal of Early Childhood Education

HIPERAKTIF, CARA PENGOBATAN DAN PERAN GURU DALAM MENANGANI SISWA HIPERAKTIF

Wenny Widyaningtyas — Sun, 29 Mar 2020 00:00:00 +0700

It is the nature of a child to be born active and that is their characteristic. But parents must be careful if the baby shows a condition that makes it unable to control his behavior. Children's activities also exceed the average age of friends. It could be that the child is showing hyperactivity characteristics. Hyperactive students are more likely to be more active in class than other students, always bothering other friends. This article tries to review the relationship between heperactive children, how to treat and the role of teachers in dealing with hyperactive children taken from the results of a case study of a student in class B RA Oro-oro Ombo Kandangan Kediri

MENUMBUHKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI BERNYANYI

Erma Purwanti Nurkhamidah — Sun, 29 Mar 2020 00:00:00 +0700

Taman kanak-kanak (TK)/Raudlatul Athfal (RA) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sangat penting, karena TK adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun, dimana pada usia tersebut merupakan masa peka bagi anak dalam menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Berdasarkan keunikan/perbedaan tersebut timbullah berbagai permasalahan pada anak yang dapat menghambat perkembangan anak. Permasalahan itu dapat dilihat melalui perilaku anak saat mengikuti proses Pembelajaran atau pada saat anak bermain. Hasil penelitian bahwa anak kurang penyesuaian diri harus mendapatkan penanganan tidak hanya dari guru saja, melainkan juga membutuhkan dukungan dari orang tua sehingga mampu mengurangi anak yang kurang penyesuaian diri.

PARADIGMA SIMTOMA JIWA SEBAGAI METODE MEMAHAMI KOGNISI PESERTA DIDIK

Muhamad Khoirul Umam — Sun, 29 Mar 2020 00:00:00 +0700

Proses pembelajaran tidak sekedar proses transfer of knowledge dan transfer of values melainkan perlu juga dilihat sisi psikis peserta didik. Sebab jiwa peserta didik tidaklah sama dalam menerima stimulus dalam proses pembelajaran. Disamping itu juga ada beberapa kelemahan pendidik yang tidak mengikutkan sertakan memahami gejala-gejala jiwa peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga penulis memunculkan pertanyaan penelitian bagaimana pendidik memahami gejala-gejala jiwa peserta didik sehingga mampu mengarahkan proses pembelajaran yang sesuai dengan fungsinya, dan serta mapu memberikan bahan pelajaran sesuai dengan kepekaan gejala jiwa peserta didik?. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui metode dokumentasi-observatif. Kemudian setelah data-data terkumpul, dianalisis melalui analisis isi dan analisis kritis serta disinkronkan dengan cross-check hasil observasi. Sehingga penelitian ini menghasilkan salah satu tawaran pemikiran tentang inovasi strategi yang diharapkan mampu mengembangkan kemampuan pendidik dalam proses kegiataan belajar mengajar di lembaga pendidikan.

METODE PERKALIAN KEKINIAN UNTUK ANAK MADRASAH IBTIDAIYAH

Atik Milatina Agustin, Nusratu Zaidah, Siti Mutiah — Sun, 29 Mar 2020 00:00:00 +0700

dipelajari siswa mulai jenjang pendidikan dasar. Bagi sebagian siswa Matematika bukanlah mata pelajaran yang menyenangkan, bahkan ada yang menganggapnya sebagai pelajaran yang menakutkan. Namun fakta di lapangan berbeda. Guru mengajar dengan menerangkanÂ kemudianÂ memberikanÂ tugas. Hal ini membuat pembelajaran menjadi menjenuhkan,Â membuat siswa tidak bersemangat,Â keaktifan siswa kurang,Â dan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Peneliti selanjutnya merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan hakikat Active Learning, Bagaimana strategi pembelajaran Matematika di SD/ MI, dan Apa pengaruh permainan Matematika pada anak.

PEMBELAJARAN AWAL KONSEP PERKALIAN ILMU HITUNG MENGGUNAKAN MEDIA RAINBOW PADA ANAK USIA DINI

Via Amalia — Sun, 29 Mar 2020 00:00:00 +0700

Ilmu hitung telah dianggap materi belajar-mengajar paling menyeramkan, sehingga banyak anak-anak kurang tertarik agar dapat mempelajarinya, salah satunya yaitu materi tentang perkalian. Oleh sebab itu pada belajar-mengajar di sekolah dasar kelas rendah guru harus memberikan kondisi belajar-mengajarÂ nyata. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui kemampuan anak dalam pengenalan konsep bilangan pada anak usia 6-7 tahun di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan diuraikan dalam bentuk diskriptif. Berdasarkan Hasil penelitan menunjukkan bahwa pengenalan konsep perkalian menggunakanÂ rainbow membuat anak didik tidak takut lagi belajar ilmu hitung dan belajar-mengajar ilmu hitung jadi menyenangkan dan perkembangan kognitif anak didik menjadi berkembang karena mediaÂ rainbow ini memberikan bentuk konkrit dari konsep perkalian,Â salah satu konsepnya yaitu penjumlahanÂ berulang.

Aá¹­fal: Scientific Journal of Early Childhood Education

HIPERAKTIF, CARA PENGOBATAN DAN PERAN GURU DALAM MENANGANI SISWA HIPERAKTIF

MENUMBUHKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI BERNYANYI

PARADIGMA SIMTOMA JIWA SEBAGAI METODE MEMAHAMI KOGNISI PESERTA DIDIK

METODE PERKALIAN KEKINIAN UNTUK ANAK MADRASAH IBTIDAIYAH

PEMBELAJARAN AWAL KONSEP PERKALIAN ILMU HITUNG MENGGUNAKAN MEDIA RAINBOW PADA ANAK USIA DINI

Aá¹fal: Scientific Journal of Early Childhood Education